Google memutuskan untuk menghentikan layanan Google Translate API, penggunaan API sudah mulai dibatasi (deprecate) pada 27 Mei 2011 dan akan berhenti secara total pada 1 Desember 2011.
Meskipun berita diatas tidak akan mempengaruhi anda secara langsung, namun penghentian layanan Google Translate API akan berdampak tidak berfungsinya beberapa situs multi-bahasa, dan juga applikasi / software yang menggantungkan Google Translate API sebagai core-nya.
Alasan dibalik penghentian Google Translate API menurut google adalah karena sering terjadi abuseterm of service terhadap pemakaiannya. dan pelanggaran
Google dalam postingnya di Google Code Blog tidak menjelaskan secara spesifik abuse yang dimaksud, tapi Info Teknologi memprediksi abuse yang dimaksud adalah maraknya penggunaan API untuk membuat ‘scraper site’ (situs duplikat) dengan cara mengcopy isi website kemudian menterjemahkannya secara otomatis ke bahasa lain.
Dengan praktik diatas, Google akan menganggap artikel / konten website merupakan artikel original dan kemudian menaruhnya di peringkat tinggi Google search yang kemudian membuat pembuat website meraup untung dengan menaruh iklan di website scaper tersebut.
Kemungkinan lain adalah penggunaan Google API di applikasi yang beredar di Android Market dan juga Apps Store yang memakai Google Translate API sebagai core-nya namun tidak memberikan credit ke Google (berupa teks powered by Google) di applikasi buatan mereka.
Keputusan Google ini sangat mengejutkan karena selain banyak dipakai dan diimplementasikan di berbagai applikasi, singkatnya jangka waktu yang diberikan (hanya 6 bulan, API lain biasanya 3 tahun) membuat para developer / webmaster dikejar deadline untuk merubah applikasi / website yang mereka buat.
Protes kencang diserukan para developer dan webmaster terhadap keputusan Google tersebut, mereka lebih memilih supaya Google mengenakan biaya terhadap penggunaan Google Translate API ketimbang menghentikan layanan tersebut sepenuhnya.
Bagaimanapun, penghentian ‘Google Translate API’ ini akan mengurangi situs scaper secara drastis dan juga memberi pembelajaran kepada para developer dan webmaster supaya jangan terlalu bergantung kepada perusahaan atau pihak lain dalam membangun applikasi ataupun website.
Meskipun berita diatas tidak akan mempengaruhi anda secara langsung, namun penghentian layanan Google Translate API akan berdampak tidak berfungsinya beberapa situs multi-bahasa, dan juga applikasi / software yang menggantungkan Google Translate API sebagai core-nya.
Alasan dibalik penghentian Google Translate API menurut google adalah karena sering terjadi abuseterm of service terhadap pemakaiannya. dan pelanggaran
Google dalam postingnya di Google Code Blog tidak menjelaskan secara spesifik abuse yang dimaksud, tapi Info Teknologi memprediksi abuse yang dimaksud adalah maraknya penggunaan API untuk membuat ‘scraper site’ (situs duplikat) dengan cara mengcopy isi website kemudian menterjemahkannya secara otomatis ke bahasa lain.
Dengan praktik diatas, Google akan menganggap artikel / konten website merupakan artikel original dan kemudian menaruhnya di peringkat tinggi Google search yang kemudian membuat pembuat website meraup untung dengan menaruh iklan di website scaper tersebut.
Kemungkinan lain adalah penggunaan Google API di applikasi yang beredar di Android Market dan juga Apps Store yang memakai Google Translate API sebagai core-nya namun tidak memberikan credit ke Google (berupa teks powered by Google) di applikasi buatan mereka.
Keputusan Google ini sangat mengejutkan karena selain banyak dipakai dan diimplementasikan di berbagai applikasi, singkatnya jangka waktu yang diberikan (hanya 6 bulan, API lain biasanya 3 tahun) membuat para developer / webmaster dikejar deadline untuk merubah applikasi / website yang mereka buat.
Protes kencang diserukan para developer dan webmaster terhadap keputusan Google tersebut, mereka lebih memilih supaya Google mengenakan biaya terhadap penggunaan Google Translate API ketimbang menghentikan layanan tersebut sepenuhnya.
Bagaimanapun, penghentian ‘Google Translate API’ ini akan mengurangi situs scaper secara drastis dan juga memberi pembelajaran kepada para developer dan webmaster supaya jangan terlalu bergantung kepada perusahaan atau pihak lain dalam membangun applikasi ataupun website.
0 komentar:
Posting Komentar